Pages

Thursday 29 December 2011

eco driving

Seperti judul yang sudah tertulis diatas, saya ingin menyampaikan beberapa cara untuk melakukan eco driving atau mengemudi ekonomis, dimana kita dapat menghemat bahan bakar yang digunakan pada saat mengendarai mobil. Dan tanpa menggunakan alat penghemat BBM yang mungkin harganya ratusan hingga jutaan rupiah.

Tujuan lain dari eco driving itu sendiri selain menghemat BBM antara lain adalah menghemat biaya perawatan kendaraan, mengurangi stress pengemudi, nyaman bagi penumpang dan lebih berwawasan lingkungan.

Ketentuan utama dari eco driving sendiri adalah sebagai berikut :
  • Pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin, dimana memindahkan transmisi dengan cepat saat putaran mesin berada pada kisaran antara 2800-3000 rpm. 
  • Sedapat mungkin pertahankan kecepatan pada putaran ekonomis (3000 rpm), dengan mempertahankan kecepatan konstan saat putaran mesin berada pada putaran antara 2500-3000 rpm, maka akan mengurangi penggunaan akselerasi dan deselerasi yang tidak diperlukan.
  • Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu, Pengereman yang tak perlu memboroskan energi, hindari akselerasi yang ekstrim, kecuali keadaan terpaksa, antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak mengikuti mobil lain terlalu dekat dapat menghemat bahan bakar 5 - 10%. 
  • Memperlambat dengan lembut. Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, maka lakuknalah perlambatan dengan lembut dan persneling tetap dalam keadaan masuk pd posisi tertinggi. Jangan turunkan perseneling ke gigi yang lebih rendah cepat-cepat, kecuali dalam keadaan urgent yang memerlukan engine-break. 

Antisipasi Arus Lalu Lintas
Antisipasi tersebut mencakup:
  • Lalu lintas di depan kendaraan kita. 
  • Lalu lintas arah berlawanan. 
  • Lalu lintas di persimpangan. 

Mendahului 
Untuk itu pengemudi harus:
  • Memandang kedepan sejauh mungkin. 
  • Kosentrasi. 
  • Mengerem dengan cermat. 
  • Hati-hati dengan kendaraan di depan. 
  • Jaga jarak. 
  • Berusaha sebisanya mempertahankan kecepatan ekonomis. 
  • Beradaptasi dengan perubahan situasi. 
  • Mengetahui rute perjalanan dan memperhatikan kerusakan jalan dan kemungkinan kesalahan pengemudi lain. 

Mengemudi di Tanjakan dan Turunan
Pada jalan mendaki diperlukan tenaga mesin yang lebih besar dibandingkan dengan jalan datar. Tergantung dari sudut tanjakan yang akan ditempuh, usahakan cara berikut ini:
  • Sesuaikan putaran mesin. 
  • Teknik perpindahan transmisi yang tepat dan cermat. 
  • Manfaatkan kecepatan kendaraan untuk menempuh tanjakan berikutnya. 

Matikan Mesin bila Memungkinkan
Matikan mesin waktu perhentian singkat; pada lintasan jalan kereta api, lampu lalu lintas atau sedang menunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik. Saat matikan mesin pastikan rpm dalam kondisi idle dan ketika menghidupkan mesin kembali jangan tekan pedal gas.

Mengemudi dengan Banyak belokan
Kurangi kecepatan saat mendekati belokan sampai mencapai kecepatan yang sesuai, bila perlu pengurangan kecepatan dilakukan dengan tenaga mesin atau sebisanya tanpa pengereman dan tidak menurunkan transmisi pada posisi yang lebih rendah.
Bila sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak dan putaran mesin tinggi, tidak saja meningkatkan konsumsi bahan bakar dan keausan rem, juga menyebabkan kondisi kurang baik pada pengemudi.

Muatan/Beban
Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan menaikkan konsumsi bahan bakar sekitar 6 - 7%. Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan.

Aerodinamis
Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar adalah aerodinamis. Makin cepat laju kendaraan semakin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.

Tekanan Ban
Memeriksa tekanan ban adalah penting agar hambatan gesek ban dapat dikurangi. Tekanan yang tidak sesuai misalnya kurang 25% dari spesifikasi dapat meningkatkan tahanan gesek sampai 10% serta memboroskan bahan bakar 2%. Terlalu rendah tekanan ban juga mempunyai akibat kurang baik pada jarak pengereman. Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.

Servis Berkala
Servis berkala adalah faktor yang sangat penting untuk menghemat bahan bakar, membersihkan saringan udara serta melaksanakan item pekerjaan servis rutin lainnya dengan benar dan diakhiri dengan uji emisi akan dapat membantu Anda untuk menghemat bahan bakar, oleh kerana itu lakukan pekerjaan servis berkala kendaraan Anda pada bengkel yang Anda percayai.

Bagian kendaraan yg membuat boros
  • A/C. Gunakan A/C saat diperlukan dan matikan A/C dg perkiraan 5 menit sebelum sampai tujuan.Gunakan AC dengan cermat, karena AC adalah beban tambahan mesin.
  • Air Filter. Usahakan untuk menjaga filter udara dalam kondisi bersih (bersihkan tiap 2000KM). Ganti filter udara bila sudah kotor (max 10rb km sekali), filter udara yg kotor membuat boros BBM 3%.
  • Oli. Gunakan oli sesuai std pabrikan 5w30 atau lebih encer, oli full synhtetic lebih baik. Oli yg encer lebih mudah menguap/berkurang tetapi dapat menghemat BBM smp 3%.

Postingan ini saya rangkum dari sini

No comments:

Post a Comment